Disaat aku melihat
segerembolan perempuan dengan suara-suaranya yang berisik, aku sejenak terengah
kepada mereka dan aku teringat kembali akan kenangan aku bersama kalian semua
teman-temanku,,,
Sejenak aku terbayang dan
kembali kemasa lalu disaat-saat aku menghabiskan waktu bersama kalian. Teringat
dengan kebersamaan kita saat menghabiskan waktu dengan canda dan tawa, dimana kita dulu selalu bersama kemanapun
kita pergi, selalu berisik dan menjadi perhatian khalayak banyak, tak pernah
berhenti tertawa dan berisik meski itu ditempat ramai sekalipun. Meski jumlah
kita kalah dengan banyak orang, tapi suara berisik kita mengalahkan mereka.
Bahkan sambil berjalan menyusuri jalanan pun kita masih bercerita hingga menuju
kelas, atau bahkan saat dosenpun sudah memasuki ruanganpun suara berisik itupun
tak berhenti. Bahkan disaat sela-sela kuliah dan disela mengerjakan tugaspun
kita masih menyempatkan untuk berisik hingga dosenpun menegur kita. Setelah kuliahpun usai kitapun mempunyai
banyak rencana untuk menghabiskan waktu sambil menunggu jam kuliah disore hari
atau siang harinya, jika selang waktu antara kuliah sebelumnya hanya berselang
1 jam saja dengan kuliah berikutnya, kitapun menghabiskan waktu makan bersama
di kantin terdekat dengan kampus. Yaaa memilih kantin didekat kampus memang itu
menjadi pilihan kita, biarkita bisa menghabiskan waktu bersama lebih lama dan
tak perlu susah-susah untuk mencari tempat makan yang jauh. Bahkan disaat kita
makan bersamapun sambil menunggu pesanan tiba, kitapun tak pernah berhenti
berisik, tertawa, bercerita. Entah apa itu ceritanya dan kita pun bercerita
tentag kuliah tadi ataupun kuliah-kuliah yang telah lalu, tapi yang dibahas
bukan tentang bagaimana memecahkan soal-soal, memecahkan rumus, mengerjakan
tugas bersama. Bukan itu, melainkan bagaimana pendapat masing-masing dengan
dosen kita, bagaimana cara ia
menyampaikan materinya, bagaimana cerita tentang dosen itu memberi nilai kepada
mahasiswanya. Ya begitulah yang diceritakan. Soal ada tugas banyak, tak pernah
menjadi beban pikiran yang harus segera diselesaikan, tapi itu menjadi masalah
nanti ketika waktu pengumpulan tugsanya sudah mepet, barulah kalang kabut
semuanya mencari solusinya.
semua hal yang ada
dikampus begitu mengingatkan tentang kebersamaan kita teman, tentang kebiasaan
dimana kita sering berkumpul, kebiasaan dimana kita sering menghabiskan waktu
makan pagi sekaligus makan siang bersama, kebiasaan-kebiasaan buruk dan baiknya
kita-kita, kebiasaan tempat kita mangkal bersama. Disaat aku melihat
tepat-tempat dimana kita dulu sering menghabiskan waktu bersama, seakan-akan
aku melihat bayangan kita mengulang diwaktu itu. Bayangan dan suara itu seakan
terlihat jelas dan nyata bagiku. Melihat segerombolan perempuan-perempuan itu
seakan aku melihat kita dulu yang g kalah jauh lebih ribut dan berisik daripada
mereka.
Teman sekarang semuanya
hanyalah tinggal kenangan, tapi kenangan itu tak pernah sedikitpun menghilang
dari ingatanku.
sekarang kalian telah berada dipuncak, sementara aku masih disini dan berjuang
menyusul kalian. Sedih memang melihat kalian telah berada dipuncak sementara
aku masih berjuang, padahal dulu kita sama-sama berjuang. Namun ternyata kalian
lebih dulu menuju puncak, mungkin aku terlalu terlena dan lemah, tapi kalian
smeua kuat dan terus melakukannya.
Sekarang aku hanyalah
sendiri tanpa kalian, tanpa semangat senyum kalian. Kemana-mana aku lalui hariku sendiri tanpa
ada teman disampingku lagi yang selau memberiku semangat dan senyum seperti
kalian, kekampus sendiri tanpa tujuan yang jelas, tanpa tumpangan untuk melepas
penat dan lelah, hanya bisa menahannya hingga aku tiba dirumah nanti. Aku tak
seperti desember tahun lalu yang masih bersama kalian, aku sekarang sendiri
melaluinya teman, semangat sendiri, berjuang sendiri, kemana-mana sendiri.
Tiada lagi kutemukan semangat, senyum, support, dampingan dari kalian lagi.
sekarang hanyalah
tinggalan kenangan yang membekas di memoriku bersama kalian,
sekarang hanyalah tinggal “aku sendiri”, “kalian sendiri”,
bukan “kita bersama” seperti dulu lagi.
Tak
ada lagi tempat untukku membuang rasa bosan yang sudah menumpuk di benakku,
tak ada lagi tempat aku untuk menumpang tuk membuang rasa letih dan lelah yang
mendera,
tak ada lagi teman yang mau aku ajak kesana kemari, misalnya ke perpus
pagi-pagi.
tak ada lagi yang menungguku di tempat biasa aq menjemput untuk bersama-sama ke
perpus tetangga,
tak ada lagi yang smsku lagi yang bilang “setelah ini mau kemana?”,
tak ada lagi yang mengajakku untuk beli “jagung kukus rasa vanila lagi”,
tak ada lagi yang “mencie-cie”kan aku lagi seperti dulu,
tak ada lagi yang tanya kalo siang-siang jam 12 yang sms aku “udah makan siang
belum?”, “yuuuk makan siang bareng!”, “meh beli dimana?”,
tak ada lagi yang bilang “ayo semangat lis, kamu pasti bisa, jangan menyerah
dooonk!”
tak ada lagi yang aku tunggu diperpus buat janjian bertemu,
tak ada lagi jika pagi-pagi ada yang ngajakin buat nyari sarapan bareng,
tak ada lagi yang ngajak aku main bareng di weekend lagi,
tak ada tempat untuk aku singgahin lagi yang membuatku merasa nyaman,
tak ada yang bilang “lis aku kangen karo koe”
tak ada yang sms dan bilang lagi “kamu dimana?”
tak ada lagi yang bisa diajak untuk curhat lagi kalo malem,
tak ada lagi teman buat rebutan kalo nonton tv bareng, entah itu rebutan mau
nonton ftv ato apalah,
tak ada lagi yang sms dan bilang “aku nitip beliin ini donk lis,,,”
tak ada lagi orang-orang yang sms dan aku sms tiap harinya,
tak ada lagi yang diajak diskusi,
tak ada lagi keluhan, curhatan yang aku dengar dengan telingaku,
tak ada lagi saling cicipi makanan satu sama lain,
tak ada lagi teman yang bisa diajak pulang bareng, meski hanya sampe gamping
ato selter,
tak ada lagi yang cerewet saat aku menumpahkan minuman dikarpet,
tak ada lagi desek-desekan meski hanya pengen dapet tempat untuk nonton tv,
tak ada lagi suara ribut disaat ada suara kentut yang datang disaat suasana
sedang hening,
tak ada lagi suara ketukan pintu ataupun langkah kaki yang datang,
tak ada lagi julukan-julukan seperti “ mis kentut”, “miss upil”, “miss narsis
1, 2, 3”, “miss irit”.
tak terdengar lagi suara-suara kalian ditelingaku,
Sekarang semuanya telah
pergi satu-persatu meninggalkanku sendiri disini, semuanya terasa asing bagiku,
semuanya terasa mimpi bagiku,
Kalian itu mimpi indah
bagiku yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya aku memiliki teman-teman
seperti kalian. Dimana kalian tetap memandangku sebagai teman, tetap
menganggapku ada, tetap membutuhkanku meski aku tak penting, tak pernah
menanggapku remeh dan rendah akan fisikku. meski terkadang aku jahat terhadap
kalian, tapi kalian tetap memaafkanku dan memaklumiku, kalian tak pernah pelit
sedikitpun terhadapku, selalu membantu, selalu memberikkanku support yang
membuatku tetap bertahan ditengah kerinduanku kepada rumah dan keluargaku, saling
membutuhkan, saling menyeka kegalauan, saling melengkapi dengan kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
You all are my best
friends guys, thank you very very very much for ur all time to me,
Tak ada kata yang bisa
aku ucapkan lagi terhadap kalian. Hanya rindu yang terbendung yang mampu aku
ungkapkan pada kalian, hanya kenangan yang terukir indah dimemoriku.
seandainya memori kita
selama beberapa tahun kedekatan kita ini bisa direkam, mungkin aku tak punya
banyak waktu untuk menontonnya. Tapi sebanyak apapun memori indah itu tak pernah
sedikitpun hilang dari memoriku. Yaaa aku masih mengingatnya dengan teramat
jelas teman, bagaimana dengan kalian? Apakah kalian masih mengingatnya?
Yaaaa semoga kita bisa
bertemu, berkumpul dan saling bernostalgia melepas rindu dikemudian hari yang
indah nanti. Dihari dimana kita telah menemukan kesuksesan dan kebahagian kita
masing-masing.
Semoga kalia tetap ingat
dengan hari-hari yang telah kita lalui dan kita habiskan waktu bersama.
Thank you for being my best friend for this, thank you for listening,thank
you for take me there,thank you for the time you all spent with me.
Thank You all and I’m so sorry about my mistake to you all.
I miss you all,,,